Phillip Seaton, 61 tahun pria malang tersebut bersama istrinya menuntut dokter John M. Patterson beserta ti medisnya yang dianggapnya telah menghilangkan “barang kesayangannya tersebut.”
Ceritanya, baik Seaton maupun keluarganya tidak dibetitahu tentang rencana amputasi tersebut. Seaton kaget bukan kepalang ketika sadar dari obat biusnya, penisnya telah dipotong oleh sang dokter.
Sang dokter maupun pihak rumah sakit yang ada di Louisville tersebut mengatakan, apa yang mereka lakukan merupakan tindakan yang harus dilakukan segera untuk menyelamatkan nyawa sang pasien.
Tim medis mendapati adanya kanker yang dapat merenggut nyawa Seaton pada saat operasi dilakukan.
Seaton, lewat pengacara yang ditunjuknya Kevin George menuntut kompensasi dari Dr John Patterson dan ahli anestetis Dr Oliver James.
Kevin George beranggapan: "Kadangkala anda harus melakukan tindakan darurat namun dalam kasus ini, pihak keluarga seharusnya masih diberikan pilihan dan opini kedua, karena urusan amputasi penis bukanlah hal yang sederhana."
Pada tahun 2007, seorang pria Indianapolis mengalami kasus yang serupa. Pria tersebut akhirnya memenangi gugatan sebesar USD $2.3 juta.
Ceritanya, baik Seaton maupun keluarganya tidak dibetitahu tentang rencana amputasi tersebut. Seaton kaget bukan kepalang ketika sadar dari obat biusnya, penisnya telah dipotong oleh sang dokter.
Sang dokter maupun pihak rumah sakit yang ada di Louisville tersebut mengatakan, apa yang mereka lakukan merupakan tindakan yang harus dilakukan segera untuk menyelamatkan nyawa sang pasien.
Tim medis mendapati adanya kanker yang dapat merenggut nyawa Seaton pada saat operasi dilakukan.
Seaton, lewat pengacara yang ditunjuknya Kevin George menuntut kompensasi dari Dr John Patterson dan ahli anestetis Dr Oliver James.
Kevin George beranggapan: "Kadangkala anda harus melakukan tindakan darurat namun dalam kasus ini, pihak keluarga seharusnya masih diberikan pilihan dan opini kedua, karena urusan amputasi penis bukanlah hal yang sederhana."
Pada tahun 2007, seorang pria Indianapolis mengalami kasus yang serupa. Pria tersebut akhirnya memenangi gugatan sebesar USD $2.3 juta.